Soulmate
dan Partner Hidup (suami/isteri) apakah sama?
Kadang
kita mendengar ada yang mengatakan bahwa “aku akan menikah karena telah
menemukan soulmateku”, ada pula yang dijodohkan oleh orangtua dan berkata bahwa
“sudah pasti dia yang akan aku nikahi adalah soulmateku”. Jadi sebenarnya
soulmate itu apa sih? Apakah dengan menikah maka otomatis suami/isteri itu
menjadi soulmate kita?
Dalam
banyak kasus pernikahan adalah awal penderitaan karena salah memilih pasangan
ataupun perbedaan dalam prinsip yang tidak pernah bisa disatukan. Menikah bukan
jaminan seseorang adalah jodoh kamu apalagi soulmate mu, karena menikah di
hari-hari ini kebanyakan adalah mempertimbangkan banyak factor sampai-sampai
mengabaikan cinta yang seharusnya adalah fondasi dasar dibangunnya sebuah
pernikahan.
Dalam tulisannya,
The Symposium, Plato mengisahkan tentang asal-muasal soulmate yang datang dari
era Yunani Kuno.
Pada zaman
dahulu, manusia diciptakan dengan empat tangan, empat kaki, dan satu kepala
yang memiliki dua wajah. Dengan fisik seperti ini, manusia memiliki kekuatan
dua kali lipat.
Kuatir
manusia akan berbuat semena-mena, dewa Zeus mengutuk mereka dan membelah tubuh
manusia menjadi dua.
Sosok
manusia baru –dengan dua tangan, dua kaki dan dua wajah- akan menghabiskan
seumur hidupnya untuk mencari belahan jiwa dan tubuhnya yang lain.
Soul
mate adalah kosakata yang berasal dari bahasa inggris yang berarti pasangan
jiwa. Pasangan jiwa adalah dia yang tidak memandang kamu berdasarkan fisik,
harta, kekayaan dan status social. Pasangan jiwa adalah dia yang ada disaat
semua orang pergi meninggalkanmu, dia yang memelukmu ketika dunia mencemoohmu,
dia yang mengerti tiap helaan napas dan tiap tetes air mata. Dia yang memiliki
tapi bukan untuk menguasai, dia yang mencintai dan bukan untuk menyakiti. Dia yang
pertama terfikirkkan olehmu ketika membuka mata dan menutupnya kembali, dia
yang bahkan sangat jarang berkata cinta namun seluruh hidupnya dia pertaruhkan
demi kebahagiaanmu. Meskipun akhirnya takdir ataupun satpam yang menentukan
bahwa dia bukan pasangan hidupmu tapi mungkin dia adalah pasangan jiwamu. Pasangan
jiwa tidak harus bersatu dalam sebuah ikatan pernikahan atau ikatan apapun itu
karena ikatan antara pasangan jiwa itu tidak pernah terputuskan bahkan oleh
kematian sekalipun.
Dalam bahasa
Ibrani, soulmate disebut sebagai ‘bashert’ yang berarti takdir. Istilah ini
tidak hanya merujuk pada seseorang yang ditakdirkan sebagai jodoh, namun juga
ramalan peristiwa penting yang akan terjadi di masa depan.
Maka, jika
seorang Yahudi mengaku sedang mencari ‘bashert’, itu berarti dia sedang mencari
seseorang yang akan mencintai dan dicintai seutuhnya sampai akhir hayat.
Semoga setiap kita menemukan pasangan jiwa kita yang akan menemani sampai
akhir waktu, jangan terjebak dalam “status palsu” yang akan membawa
penderitaan dan penyesalan seumur hidup.
Posting Komentar