Ketindisan (pic from niarohmania.wordpress.com) |
Hampir tiap malam saya mengalami yang namanya erep-erep atau ketindisan (istilah di Maluku dan Papua), kejadian ini pun cukup mengerikan dan bikin sengsara karena badan serasa terkunci, kaku, kadang gelap sehingga tidak bisa melihat apa-apa sama sekali, kadang malah terdengar suara yang seakan berbicara kepada saya dan menakut-nakuti saya.
Dasar memang punya sifat penakut dari sononya, saya malah percaya pada cerita-cerita gaib tentang erep-erep atau ketindisan yang beredar di masyarakat. Ada yang bercerita tentang hantu-hantu yang bangun pada tengah malam dan mencari orang yang suka begadang, ada lagi cerita tentang penghuni rumah selain manusia yang marah karena manusia terlalu ribut dan ada juga yang bilang ketindisan itu adalah fenomena kita didatangi keluarga/orang-orang tercinta yang rindu pada kita.
Saya malah pernah dinasehati seorang kenalan supaya ketika mengalami ketindisan saat itu juga dianjurkan untuk meminta nomor togel kepada makhluk halus itu hahahahahaha....
Dan untuk kesekian kalinya semalam saya mengalami ketindisan ini, saya bangun dan berdoa malah tambah menjadi-jadi, biasanya kalau tidur sambil dipeluk suami tercinta maka terhindar dari ketindisan namun semalam sepertinya ketidisan itu menjadi sangat luaaarrrr biasa. Sudah dipeluk erat-erat sampai kepanasan masih tetap saja makhluk halus ini beraksi. Akhirnya bangun pagi saya langsung browsing tentang fenomena ini, Puji Tuhan akhirnya saya pun menemukan fakta yang bisa dijelaskan secara ilmiah mengenai ketindisan/erep-erep ini.
Disadur dari www.unik-semua.com,
Secara medis, ketindihan ini bisa
dijelaskan secara detail tanpa ada hubungannya dengan hal-hal mistis.
Untuk mengetahui bagaimana terjadinya fenomena ini anda perlu mengetahui
dulu tahapan-tahapan dalam proses tidur. Antara lain: tahap tidur
ringan, tidur lebih dalam, tidur paling dalam dan terakhir tahap REM
(Rapid Eye Movement).
Dalam keadaan normal, tidak akan ada
masalah yang terjadi dalam tahap-tahap di atas. Tapi ketika tubuh
terlalu lelah atau sebelumnya pernah dalam keadaan kurang tidur, maka
tahap-tahap tidur ini akan menjadi kacau karena tubuh dan otak tidak
bersamaan memasuki tahap yang sama.
Ketika anda terlalu lelah atau kurang
tidur, otak anda akan sangat cepat memasuki tahap REM dimana biasanya
kita bermimpi. Tapi tubuh kita masih berada dalam tahap tidur ringan
atau tidur lebih dalam. Ketika kita terbangun dari tahap REM, otak masih
berada dalam tahap yang berbeda dengan tubuh. Hasilnya adalah otak
menjadi bingung karena tidak bisa mengendalikan tubuh yang juga sedang
sibuk berada di tahap tidur yang lain.
Lalu bagaimana dengan fenomena ketindihan yang disertai dengan melihat penampakan?
Hal ini juga bisa dijelaskan secara
medis. Ketika otak terbangun dari tahap REM, otak kita masih
berhalusinasi akibat mimpi yang barusan dialami. Halusinasi itu bisa
berupa melihat bayangan, melihat sesosok mahluk atau hal-hal lainnya.
Jadi sekarang anda tidak perlu khawatir lagi, karena apapun yang anda
lihat (bahkan yang anda dengar) ketika ketindihan hanyalah halusinasi
dari otak anda sendiri.
Masalah ketindihan ini memang tidak
perlu dikhawatirkan. Namun bila terjadi terlalu sering, maka anda perlu
memperbaiki pola tidur anda. Hindari tidur pada saat badan sudah terlalu
lelah. Beri otak dan tubuh anda waktu istrahat yang cukup minimal 6 jam
dalam semalam.
Bila setelah menjaga pola tidur tapi
masih mengalami ketindihan juga, anda perlu berkonsultasi ke dokter.
Dikhawatirkan seringnya ketindihan yang anda alami adalah jenis Sleep
Paralysis yang merupakan gejala awal narcolepsy (penyakit tidur mendadak
tanpa didahului rasa ngantuk), tanda-tanda kecemasan, stress maupun
depresi.
Read More »
17.57 | 1
komentar