Bangun pagi nge-check timeline
Kalo ada lagunya “ bagun pagi
kuterus mandi, tidak lupa menggosok....(gosok apa ayooo ๐). Kalau saya bangun
pagi belum berdoa, belum minum air putih, langsung buka pesbuk, wihhhh sudah
banyak yang update segala macam dari jenis selamat pagi tipe 1 sampai dengan
selamat pagi tipe 101 hahahaha (ngakak online).
Nah keasikan di scroll terus ke
bawah, yuhui isi timeline kita full
dengan kehadiran emak-emak cakep dengan
dandanannya yang oke, body semok atau
langsing mirip Jessica Iskandar, lagi nyetir Honda Jazz trus captionnya
“nganter anak les musik”. Atau emak-emak wanita karier yang selfie sebelum
ngantor dengan duck face yang menggemaskan, terus komentar satu per satu masuk
memuji foto si emak...ya elah..berasa pengen oplas biar mirip Kyle Jenner ๐
.
Lebih sensi lagi kalo beberapa
jam kemudian isi timeline kita udah jadi ajang pamer hidangan makan malam yang
sedap, gambarnya tak kalah dengan menu masakan dari Chef eksotis yang suka wara
wiri di tv.
Wow, belum lagi ngelihat couple
yang dinnernya di tempat mehong trus pake caption kreatif romantis gimana
gimana gitu ๐๐.
Nah sampai disini kadang saya suka berbincang dengan Mark Zuckenberg ๐ฎ pada tahu kan itu si Mark ๐๐, saya tanyakan “Mark, sebenarnya ko pu maksud apa kah bikin aplikasi pamer ini?” Terus Mark jawab : emang napa sis, masalah dengan lo, epen kah?” arghhhh pengen saya jambak si Mark, tapi batal ternyata yang saya ajak diskusi adalah Mark Pogolamun ๐๐๐๐...ya sudahlah mey, saya membatin. Positif sedikit kenapa? Toh maksud mereka sebenarnya bukan mau pamer, maksud mereka hanya berbagi kebahagiaan dengan kita.
Contohnya ya :
Nah sampai disini kadang saya suka berbincang dengan Mark Zuckenberg ๐ฎ pada tahu kan itu si Mark ๐๐, saya tanyakan “Mark, sebenarnya ko pu maksud apa kah bikin aplikasi pamer ini?” Terus Mark jawab : emang napa sis, masalah dengan lo, epen kah?” arghhhh pengen saya jambak si Mark, tapi batal ternyata yang saya ajak diskusi adalah Mark Pogolamun ๐๐๐๐...ya sudahlah mey, saya membatin. Positif sedikit kenapa? Toh maksud mereka sebenarnya bukan mau pamer, maksud mereka hanya berbagi kebahagiaan dengan kita.
Contohnya ya :
~berbagi KEBAHAGIAAN foto mobil
baru selama 1 bulan berturut-turut dari caption “alhamdulilah puji Tuhan,
akhirnya mobil pajero ini terbeli juga” sampai caption “syaloom mat pagi,tolong dibantuin dong gua udah mulai
pikun, ini mobil siapa?”
~berbagi KEBAHAGIAAN foto selfie duck facesebanyak 40
foto mulai dari alis kiri naik 90 derajat, sampai alis turun 15 derajat di posisi
yang sama, latar yang sama dengan ucapan “mat pagi dari saya yang paling cantik
se-kompleks kuburan apa...contohnya...ini contoh ya...hahahahahaeeee
~berbagi KEBAHAGIAAN foto perjalanan dengan pesawat udara, mulai
dari pintu masuk airport sampai di dalam pesawat dengan caption yang
gimana-gimana gitu๐ , sampai lupa waktu naik ojek gak pernah update
hahahaha
Pokoknya, mereka hanya ingin
berbagi kebahagiaan, dan alasan lainnya juga mereka ingin menyimpan momen berharga
yang mana tidak muat ditampung di berbagai hard devices sehingga upload ke
medsos sepertinya lebih aman. Oke, berhubung, upload album yang setting
privacy-nya untuk hanya bisa dilihat sendiri itu sepertinya kurang aman di fesbuk ๐๐๐ฎ (menurut kamu)?
Let’s Chillin’....
Hidup memang menawarkan banyak
hal untuk dinikmati, termasuk menikmati kebahagiaan orang lain entah saudara,
sahabat ataukah sekedar kenalan. Apalagi dengan fasilitas medsos jaman ini yang
kalo mau dibilang sudah membuat manusia seperti tidak terbatas ruang dan waktu.
Dan sikap hidup konsumtif dan kecenderungan Narsisme
membuat semua urusan mulai dari bangun tidur ke tidur lagi sepertinya layak
banget diupdate ke publik.
Sebagai manusia Kadang kepo juga mikirin
mengapa si A bisa tetap keren padahal udah punya anak 5, mengapa si B rumah
tangganya adem ayem padahal dulu suaminya terkenal playboy cap kadal, atau si C
bodi-nya luar biasa aduhai padahal udah gak muda lagi...dan masih banyak
hal-hal yang berseliweran di dalam kepala saya ketika membuka media sosial dan
melihat semua hal “indah” yang tersaji disana.
Menarik sih iya, jadi pengen ya
sering, iri yaaaa sekitar 15% tapi kini lebih sering menjadi motivasi agar
terus menerus berusaha menjadi orang yang baik, entah sebagai isteri yang baik
dan bisa memasak, juga ibu yang bekerja namun bisa juga mengurus anak, mama
yang setia tapi tetap keren dengan perut rata (hahahaha), ahhhh berbagai macam
inspirasi bisa didapatkan dengan melihat updaten “pamer” ibu-ibu keren
tersebut.
Menurut “pakar”
Kalo kata Tere Liye, orang yang pamer
sebenarnya orang yang kurang bahagia? Pamer yang gimana nih? Pamer harta, tahta
atau wanita? Hahahaha koq kaya ngomongin kelemahannya kaum Adam?
Hari gini,level pamer bukan lagi
hanya tentang pamer muka, body, outfit atau prestasi. Malah yang kerap dipamerkan
adalah persoalan rumah tangga, sakit penyakit, pertengkaran dengan
tetangga...hello itu mah termasuk pameran sampah sodara-sodara....disitu kadang
saya merasa muak.
Bertengkar pamer, bentar baikan
pamer lagi. Ulang tahun pernikahan, update 1000 kata romantis, sebulan kemudian
sumpah serapah kepada pasangan Cuma karena dia gak mandi, dia gak gosok
gigi....kura-kura begitu contohnya...remeh temeh gitu.
Saya kalo sakit berobat, mau ke
dokter atau sekedar parkir di Nutrition Club Herbal###e, atau ke tukang pijit,
yang penting dapat treatment yang mana bisa meringankan atau menyembuhkan sakit
tsb. Kalau bertengkar? Saya update berkali-kali di pesbuk, tapi pakai privacy,
cuman saya yang bisa baca, terus dihapus...kan enak, tidak ada yang tertawa
senang dengan tahu pertengkaran kita.
Enjoying hidup yang indah sis-mace-mbak... medsos
yang keren, gilakkk lo, kurang apa nikmatnyya hidup yang mau didustakan hanya
demi beratus-ratus like atau komentar di kolom medsos hehehe...
Sekian dari saya yang kurang “piknik”
ini.
Posting Komentar