Galau-ku

Melihat situasi politik di tanah Amungsa beberapa waktu terakhir ini membuat saya galau. Ada beberapa bakal calon bupati Mimika Periode Tahun 2013-2017 yang sudah take action membuat acara-acara yang besar seperti bakar batu, kegiatan olahraga dan bahkan menjaga polling disuatu media lokal agar namanya berada di urutan atas dengan membayar sejumlah uang. well..well...well...itulah politik...apapun akan digunakan untuk mendapatkan kekuasaan.

Lalu mengapa saya galau saudara-saudara?

Saya galau dengan suatu pemikiran yang sederhana (pemikiran bodok kata orang Timika), Banyaknya suku lain selain Kamoro dan Amungme yang ingin mendapatkan kursi Mimika 1 ini. Mungkin anda-anda berfikir betapa sempitnya pikiran saya, namun saya harus mengatakan bahwa tidak adil bagi kedua suku yang telah disebutkan tadi  jika ditanah mereka sendiri mereka tidak pernah bisa memimpin hanya karena kurangnya populasi mereka dibanding suku pendatang apakah orang Papua dari suku lain ataukah suku-suku di luar Papua.

Saya bertanya-tanya dalam hati, seandainya Seorang Yoppy Kilangin ataukah Agapitus Maurimau mencalonkan diri  di Maluku, apakah akan dipilih? tentu tidak! Mengapa tidak? Karena orang Maluku akan memilih putra Maluku, dan populasi orang Maluku cukup untuk memilih salah satu putra terbaik mereka. Namun Suku Kamoro dan Amungme, mereka hidup dengan jumlah Populasi yang kecil sehingga dalam pemilihan Kepala Daerah (Bupati) seperti yang akan datang ini mereka cenderung kalah.

Melihat action bakal calon lain apalagi dari suku di luar Papua yang bergaya coboy (menghalalkan segala sesuatu) membuat saya resah. Dengan Populasi mereka yang banyak, faktor keuangan yang berlimpah, faktor-faktor lain yang enggan saya sebutkan disini membuat saya langsung bisa membayangkan dalam satu putaran saja si bakal calon tersebut bisa langsung menang. Apa daya, begitulah realita yang terjadi.

Semoga yang baca juga ikutan galau wakakakkkkk, yang pintar politik please don't judge me for this...saya orang awam yang lagi galau, harap dimaklumi.