Pages

Follow Us

03 Agustus 2017

Ketika si "kurang piknik" bercerita


Bangun pagi nge-check timeline
Kalo ada lagunya “ bagun pagi kuterus mandi, tidak lupa menggosok....(gosok apa ayooo 😄). Kalau saya bangun pagi belum berdoa, belum minum air putih, langsung buka pesbuk, wihhhh sudah banyak yang update segala macam dari jenis selamat pagi tipe 1 sampai dengan selamat pagi tipe 101 hahahaha (ngakak online). 

Nah keasikan di scroll terus ke bawah, yuhui  isi timeline kita full dengan kehadiran  emak-emak cakep dengan dandanannya yang  oke, body semok atau langsing mirip Jessica Iskandar, lagi nyetir Honda Jazz trus captionnya “nganter anak les musik”. Atau emak-emak wanita karier yang selfie sebelum ngantor dengan duck face yang menggemaskan, terus komentar satu per satu masuk memuji foto si emak...ya elah..berasa pengen oplas biar mirip Kyle Jenner 😒
.
Lebih sensi lagi kalo beberapa jam kemudian isi timeline kita udah jadi ajang pamer hidangan makan malam yang sedap, gambarnya tak kalah dengan menu masakan dari Chef eksotis yang suka wara wiri di tv.

Wow, belum lagi ngelihat couple yang dinnernya di tempat mehong trus pake caption kreatif romantis gimana gimana gitu 😍😗.

Nah sampai disini kadang saya suka berbincang dengan Mark Zuckenberg 😮 pada tahu kan itu si Mark 😁😂, saya tanyakan  “Mark, sebenarnya ko pu maksud apa kah bikin aplikasi pamer ini?” Terus Mark jawab : emang napa sis, masalah dengan lo, epen kah?” arghhhh pengen saya jambak si Mark, tapi batal ternyata yang saya ajak diskusi adalah Mark Pogolamun 😂😂😂😃...ya sudahlah mey, saya membatin. Positif sedikit kenapa? Toh maksud mereka sebenarnya bukan mau pamer, maksud mereka hanya berbagi kebahagiaan dengan kita.

 Contohnya ya :

~berbagi KEBAHAGIAAN foto mobil baru selama 1 bulan berturut-turut dari caption “alhamdulilah puji Tuhan, akhirnya mobil pajero ini terbeli juga” sampai caption “syaloom mat pagi,tolong dibantuin dong gua udah mulai pikun, ini mobil siapa?”

~berbagi  KEBAHAGIAAN foto selfie duck facesebanyak 40 foto mulai dari alis kiri naik 90 derajat, sampai alis turun 15 derajat di posisi yang sama, latar yang sama dengan ucapan “mat pagi dari saya yang paling cantik se-kompleks kuburan apa...contohnya...ini contoh ya...hahahahahaeeee

~berbagi KEBAHAGIAAN  foto perjalanan dengan pesawat udara, mulai dari pintu masuk airport sampai di dalam pesawat dengan caption yang gimana-gimana gitu😔 , sampai lupa waktu naik ojek gak pernah update hahahaha

Pokoknya, mereka hanya ingin berbagi kebahagiaan, dan alasan lainnya juga mereka ingin menyimpan momen berharga yang mana tidak muat ditampung di berbagai hard devices sehingga upload ke medsos sepertinya lebih aman. Oke, berhubung, upload album yang setting privacy-nya untuk hanya bisa dilihat sendiri  itu sepertinya kurang aman di fesbuk 😇😇😮 (menurut kamu)?


Let’s Chillin’....

Hidup memang menawarkan banyak hal untuk dinikmati, termasuk menikmati kebahagiaan orang lain entah saudara, sahabat ataukah sekedar kenalan. Apalagi dengan fasilitas medsos jaman ini yang kalo mau dibilang sudah membuat manusia seperti tidak terbatas ruang dan waktu. Dan sikap hidup konsumtif dan kecenderungan Narsisme membuat semua urusan mulai dari bangun tidur ke tidur lagi sepertinya layak banget diupdate ke publik.

Sebagai manusia Kadang kepo juga mikirin mengapa si A bisa tetap keren padahal udah punya anak 5, mengapa si B rumah tangganya adem ayem padahal dulu suaminya terkenal playboy cap kadal, atau si C bodi-nya luar biasa aduhai padahal udah gak muda lagi...dan masih banyak hal-hal yang berseliweran di dalam kepala saya ketika membuka media sosial dan melihat semua hal “indah” yang tersaji disana.

Menarik sih iya, jadi pengen ya sering, iri yaaaa sekitar 15% tapi kini lebih sering menjadi motivasi agar terus menerus berusaha menjadi orang yang baik, entah sebagai isteri yang baik dan bisa memasak, juga ibu yang bekerja namun bisa juga mengurus anak, mama yang setia tapi tetap keren dengan perut rata (hahahaha), ahhhh berbagai macam inspirasi bisa didapatkan dengan melihat updaten “pamer” ibu-ibu keren tersebut.


Menurut “pakar”

Kalo kata Tere Liye, orang yang pamer sebenarnya orang yang kurang bahagia? Pamer yang gimana nih? Pamer harta, tahta atau wanita? Hahahaha koq kaya ngomongin kelemahannya kaum Adam?

Hari gini,level pamer bukan lagi hanya tentang pamer muka, body, outfit atau prestasi. Malah yang kerap dipamerkan adalah persoalan rumah tangga, sakit penyakit, pertengkaran dengan tetangga...hello itu mah termasuk pameran sampah sodara-sodara....disitu kadang saya merasa muak.
Bertengkar pamer, bentar baikan pamer lagi. Ulang tahun pernikahan, update 1000 kata romantis, sebulan kemudian sumpah serapah kepada pasangan Cuma karena dia gak mandi, dia gak gosok gigi....kura-kura begitu contohnya...remeh temeh gitu.

Saya kalo sakit berobat, mau ke dokter atau sekedar parkir di Nutrition Club Herbal###e, atau ke tukang pijit, yang penting dapat treatment yang mana bisa meringankan atau menyembuhkan sakit tsb. Kalau bertengkar? Saya update berkali-kali di pesbuk, tapi pakai privacy, cuman saya yang bisa baca, terus dihapus...kan enak, tidak ada yang tertawa senang dengan tahu pertengkaran kita.
Enjoying hidup yang indah sis-mace-mbak... medsos yang keren, gilakkk lo, kurang apa nikmatnyya hidup yang mau didustakan hanya demi beratus-ratus like atau komentar di kolom medsos hehehe...

Sekian dari saya yang kurang “piknik” ini.
 

Share this article now on :

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))